Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan bagian dari
Komando Tempur Utama (KOTAMA) yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Pasukan
ini dianggap sebagai pasukan elite karena kemampuan dan misi khusus mereka.
Prajurit Kopassus dibekali dengan kemampuan khusus
seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan
anti teror.
Prajurit Kopassus dapat dengan mudah untuk dikenali. Baret
merah serta seragam loreng darah mengalir merupakan ciri khas prajurit
Kopassus. Ini juga yang membuat Kopassus sering dipanggil sebagai Korps Baret
Merah.
Dalam Operasi Militer Perang (OMP), Kopassus bertugas
melancarkan serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR,
anti teror, maupun operasi intelijen khusus.
Selain itu, Kopassus juga dapat diterjunkan dalam operasi
militer selain perang. Contohnya sebagai bantuan kemanusiaan, operasi anti insurgency,
anti separatisme, dan anti pemberontakan
Prajurit Kopassus berbeda dengan prajurit biasa lainnya
yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Para prajurit yang tergabung dalam
Kopassus sering dilibatkan untuk menjalankan misi-misi khusus.
Dengan tujuan membedakan dengan pasukan biasa lainnya,
satuan Brigade diberi nama Grup. Terdapat tiga grup di Kopassus, yakni Grup I,
Grup II, dan Grup III.
Sebelum kami lanjut, kami juga memiliki penjelasan mengenai
Adhi
Makayasa untuk Anda-Anda yang penasaran. Silakan Anda periksa
apabila tertarik.
Setiap Grup dipimpin seorang Kolonel. Di bawahnya
terdapat Batalion yang dikomandoi perwira berpangkat Letnan Kolonel. Di
bawahnya terdapat detasemen, tim, unit dan satuan tugas khusus, masing-masing
dikomandani perwira berpangkat Letnan sampai Mayor sesuai beban tugasnya.
Tunggu, lalu apa bedanya Grup I, II dan III?
Grup I dan Grup II Kopassus memiliki peran yang sama,
yakni Para Komando atau disingkat Parako. Dalam penugasannya, mereka bisa
diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, hingga penyerbuan
amfibi dari laut.
Grup I berdiri pada 23 Maret 1963. Grup I bermarkas di
Serang, Banten dan komandan pertama adalah Mayor Benny Moerdani. Grup I
membawahi 1.274 personel yang terbagi ke empat batalion tempur, yakni Batalion
11/Atulo Sena Baladhika, Batalion 12/Asabha Sena Baladhika, Batalion
13/Thikkaviro Sena Baladhika dan Batalion 14/Bhadrika Sena Baladhika.
Sementara Grup II Kopassus didirikan pada tahun 1962.
Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Grup II
membawahi 1.459 personel yang terbagi ke tiga batalion tempur, yakni Batalion
21/Bhirawa Yudha, Batalion 22/Manggala Yudha, dan Batalion 23/Dhanuja Yudha.
Berbeda dengan dua grup tersebut, Grup III memiliki
penambahan spesialisasi, yakni di bidang intelijen. Hal itu bisa dilihat dari
belakang nama satuan, Sandi Yudha.
Satuan ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia
berupa Clandestine Operation, di antaranya intelijen tempur atau combat
intel, dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Satuan ini
bermarkas di Mako Cijantung.
Sangatlah tidak mudah untuk menjadi bagian dari satuan
ini. Setiap calon personel diwajibkan menjalani seleksi yang sangat ketat.
Mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah
bertugas aktif di kesatuan dan memiliki bakat intelijen akan dilatih lagi.
Tertarik untuk masuk Kopassus? Kami juga menyediakan
bimbel untuk masuk TNI dan Polri yang bisa Anda cek di website Abdi Negara. Terima kasih
telah menyempatkan waktu Anda.